Pokok-pokok quality assurance pelayanan kesehatan (ringkasan)

Pokok-pokok quality assurance pelayanan kesehatan (ringkasan)
1.      TQM/CQI pelayanan kesehatan adalah suatu proses manajemen pelayanan kesehatan dengan pendekatan perilaku atau budaya organisasi yang berorientasi pada peningkatan mutu terus-menerus dan kepuasan pelanggan, dengan dukungan komitment pimpinan, kebersamaan karyawan serta secara lintas fungsional, menyeluruh, terpadu dengan pendekatan system, dan didasari metode ilmiah dalam pemecahan masalah serta pengambilan keputusan.
2.      TQM/CQI vs QA
TQM/CQI adalah suatu pendekatan filosofi dan strategis sebagai paradigm baru manajemen yang berorientasi pada mutu dan kepuasan pelanggan yang melibatkan seluruh karyawan secara cross-functional.
Continuous Quality Improvement menekankan pada pencegahan, pengurangan variasi-variasi, koreksi, kesalahan-kesalahan system, dan peningkatan terus menerus. Lebih dari itu ia membutuhkan tanggung jawab seluruh petugas, tidak hanya petugas pelayanan medis yang bersangkutan.
QA adalah suatu metode atau alat di mana pemikiran dasar QA yang digaris-bawahi adalah identifikasi kesalahan manusia dalam proses pelayanan, dalam mengikuti protocol yang disediakan dan untuk meneliti kegagalan-kegagalan yang dijumpai dalam mematuhi standar pelayanan yang ditetapkan tersebut.
3.      Dalam manajemen TQM/CQI/QA, diperlukan tiga aspek penting untuk suksesnya program:
a.       Komitmen dari pimpinan.
b.      Kepersertaan seluruh petugas/kerja sama tim.
c.       Pendekatan teknik/statistik.
Dengan peran kunci manajer mutu adalah :
a.       Pendekatan kepada pelanggan.
b.      Membuat perubahan perilaku organisasi ke arah budaya mutu.
c.       Menekankan perlunya bekerja mengacu pada standar-standar pelayanan.
d.      Sebagai motor penggerak manajemen mutu
e.       Sebagai fasilitator dan partner kerja dalam upaya peningkatan mutu.
f.       Sebagai pelaku komunikator, pemberi informasi, dan educator (KIE).
g.      Kepemimpinan tim.
Memantau mutu pelayanan kesehatan.
Dapat dilakukan dengan melihat data atau informasi obyektif, dari system informasi yang ada tentang struktur, proses atau outcome pelayanan, antara lain dari :
a.       Observasi langsung
b.      Catatan atau rekam medic
c.       Laporan
d.      Adanya prosedur (standard operating procedure) atau protocol.
e.       Wawancara
f.       Hasil review
g.      Adanya keluhan atau klaim pasien/masyarakat.
Mengukur atau menilai mutu pelayanan
Suatu kegiatan untuk memperoleh informal mengenai proses dan hasil pelayanan kesehatan dengan membandingkan pelaksanaan serta hasil yang ada (kinerja aung ada) dengan standar, atau norma-norma yang ada atau ditetapkan. Dengan melihat sumber daya (input atau struktur) yang tersedia.
Tindakan koreksi
Tindakan koreksi dalam program QA diperlukan terhadap “mutu kurang.” Dengan mengetahui sebab-sebab permasalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan mutu. Tindakan koreksi diperlukan dalam rangka menjaga, memperbaiki, meningkatkan mutu, agar senantiasa sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan.
4.      Program menjaga mutu dengan 3 langkah utama.
a.       Mendesain mutu
1)         Merencanakan program QA
2)         Menyusun standar-standar
3)         Mengkomunikasikan/menyebaluaskan standar
b.      Monitoring mutu pelayanan
c.       Memecahkan adanya masalah mutu pelayanan
1)         Identifikasi masalah-masalah tentang mutu.
2)         Menetapkan masalah tentang mutu yang utama.
3)         Mencari penyebab-penyebab utama adanya masalah utama tersebut (analisis penyebab masalah).
4)         Memilih cara pemecahan (solusi) masalah (penyebab utama masalah)
5)         Melaksanakan solusi
6)         Mengukur dan menilai (mengevaluasi) lagi pelaksanaan solusi, apakah telah sesuai atau tepat?
(catatan : Didukung oleh tim yang dibentuk atau melalui  pendekatan tim).


Komentar

Postingan Populer