Penjajahan Inggris di Indonesia (1811-1816)
D. PENJAJAHAN
INGGRIS
DI INDONESIA (1811 - 1816)
|
1. Pemerintahan
Thomas Stamford Raffles (1811-1816)
Gubernur Jendral EIC (East Indian Comapany) yaitu Lord Minto yang
berkedudukan di Calcuta (India) mengangkat lliomas
Stamford Raffies sebagai Gubernur untuk Indonesia
(1811 - 1816), dan didamping Badan Penasihat yang disebut Advisory
Council.
Tugasnva adalah : mengatur
pemerintahan dan peningkatan perdagangan serta keuangan
2, Langkah-langkah Pemerintahan Thomas Stamford Raffies
a. Di bidang Pemerintahan
Langkah-langKah yang diambil
Raffies dalam bidang pemerintahan :
1)
Membagi pulau Jawa atas 18
karisidenan
2) Bupati
dijadikan Pegawai Negeri, sehingga mereka digaji dan tidal lagi
memiliki tanah
3) Melarang
adanya perbudakan, meskipun ia mengijinkan perbudakan di perkebunan
Banjarrnasin yang menimbulkan peristiwa Banjarmasin Enormety yaitu
meninggalnya banyak pekerja perkebunan akibat penindasan
4)
Pelaksanaan Pengadilan seperti di
Inggris, yakni adanya sistem Yuri.
5) Pengurangan
kekuasaan raja-raja dan kalau perlu dihapuskan, dengan tindakan seperti:
a) Penurunan Sultan
Baharudin di
Palembang karena tidak mau menyerahken Pulau Penang. Lalu diganti adiknya
sehingga Inggris mendapakan Bangka dan Belitung
b)
Kesultanan Banten dan Cirebon
dihapus pada 1813
c) Pengangkatan
Sultan Sepuh (Hamengku Buwono I) jadi raja kembali di Jogjakarta, tapi kemudian
ditangkap dan dibuang ke Penang karena tidak mau kerjasama. Bahkan
mengangkat Pangeran Notokusurno menjadi Adipati Paku
Alam I untuk mengawasi sultan Harnengkubuwono II.
d) Sultan Paku Buwono
IV dari Solo ditekan pemerintahan kerena ketahuan hendak memberontak
b. Di bidang Perekonor dan keuangan (Perdagangan)
Langkah-langkah
yang diambil Raffies dalam bidang perdagangan :
1) Dilakukan
perdagangan bebas
2)
Pemerintah memonopoli garam guna
mendapatkan untung banyak
3)
Melanjutkan penanaman kopi dan
penjualan tanah ke swasta, seperti di Pemanukan, Ciasem, dan Sukabumi
4)
Mengadakan Landrent , artinya
sewa tanah (pajak) (1813). Dasarnya : Pemerintah Inggris berkuasa atas semua
tanah, sehingga penduduk yang menempatinya wajib memayar pajak. Isi Landrent :
a)
Tanah pertanian dibagi tiga kelas
menurut kesuburannya, yaitu kelas I = tanah subur, kelas II = tanah semi
subur ; kelas III = tanah tandus
b) Tanah kelas
I dibebani pajak setengah hasil bruto Tanah kelas II dibebani pajak 2/5 hasil bruto Tanah kelas III dibebani pajak
1/3 hasil bruto
c)
Pajak tanah dipungut perorangan
d) Pemungutan
pajak dilakukan langsung oleh pemerintah
c. Di bidang Ilmu Pengetahuan
Langkah-langkah yang diambil
Raffles dalam bidang ilmu pengetahuan :
1)
Membangun gedung Harmoni untuk
lemba&? ilmu pengetaliuan di Jakarta
2)
Menyusun buku sejarah berjudul History of
Jam yang diterbit pada 1817 dan History of
Sumatra (sejarah Sumatra)
3)
Berguru kepada sastrawan Melayu
yang mengarang Sejarah Melayu yaitu Ab duli ah bin Abdul Kadir
Munsyi
4)
Mengangkut benda-benda purbakala
ke India untuk melengkapi koleksi museum Calcuta, seperti; Prasasti Airlangga (1042)
atau disebut batu Calcuta
5)
Dihidang Botani, istri Raffles
yang bernama ; Oiivia marianne merintis Kebun Raya Bogor yang
diresmikan pada 1817. Namanya diabadikan menjadi nama bunga bangkai yaitu Rafflesia
arnoldi
3. Kekalahan Napoleon dan Akibatnya
a) Convention of Lond on (1814)
Dalam Perang Koalisi antara Napoleon dan Inggris, ternyata pada tahun 1814
Napoleon kalah. Untuk memulihkan
kembali keadaan Eropa maka diselenggarakan Konggres
Wina. Sedang untuk mengembalikan kekuasaan Belanda dilakukan
Convention of London (1814) yakani antara Inggris dan Raja Wiliem V. Isinya :
1.
Belanda menerima tanah jajahsnnya lagi yang diserahkan kepada
Inggris dalam
Kapitulasi Tuntang
2. Inggris
memperoleh Tanjung Harapan dan bailan dan Belanda sebagai upah mempertahankannya
dari kemungkinan serbuan Perancis
b) Penolakan Raffles dan Kebijakannya
Ternyata Raffles menolak perjanjian dalam Convention of London (1814) karena
berarti menggagalkan cita-citanya mendirikan iajahan Inggris di Melayu.
Lebih-lebih ketika Napoleon kembali menjadi kaisar Perancis, Raffles lebihi
gigih mempertahankannya.
♦
Untuk mengatasinya : Belanda
mengirimkan Komisi Jendral yang bertugas menerima kembali
tanah jajahannya sesuai dengan Convention of London (1814). Raffles
tidak mau menyerahkan maka ia ditarik ke Inggris dan ia diganti oleh John
Fendall, yang kemudian menyerahkannya kepada Komisi Jendral
pada 1816.
♦
Raffles kembali ke Indonesia
sebagai Letnan Gubernur di Bengkulu pada tahun 1816. Tindakannya
a.
Menduduki pulau
Legundi di selat Sunda , tapi diprotes Belanda sehingga ia
harus pergi.
b.
Menduduki Palembang, tetapi juga
diprotes Belanda sehingga ia harus pergi. Meskipun ia mencoba bertahan di
Belitung tapi gagal.
c. Menduduki Singapura setelah ikut
campur tangan sengketa di Kerajaan Johor pada 1819. Akibatnya kedudukan
perdagangan Batavia oleh Belanda sangat terancam Untuk mengatasinya Belanda dan
Inggris mengadakan perjanjian yaitu Treaty of London (1824)
c) Treaty of London (1824)
Isi perjanjian itu adalah :
Isi perjanjian itu adalah :
1.
Belanda dapat leluasa berbuat di
daerah sebelah selatan garis paralel Singapura dan Inggris di sebelah uatara,
tanpa suling menggangu.
2.
Belanda memberikan Malaka kepada
Inggris dan memperoleh Bengkulu sebagai gantinya.
3.
Daerah Aceh tidak boleh diganggu
gugat dan dijadikan sebagai negara penyangga (Buffer
state)
4.
Belanda dan Inggris bertanggung
jawab atas keamanan Selat Malaka.
d) Akibat Treaty of London
Adanya Treaty of
London (1824) mendasari perkembangan lebih lanjut, yaitu :
1.
Belanda dapat leluasa menguasai
Indonesia, karena sebagian besar Indonesia terletak di selatan garis paralel
Singapura.
2.
Inggris juga leluasa berbuat di
Malaya dan menguasai Hongkong
3.
Pulau Kalimantan dibagi 2 , yaitu
Kalimantan Utara untuk Inggris dan Kalimantan Selatan untuk Belanda
4.
Inggris dan Belanda sama berkuasa
di selat Malaka, Setelah Terusan Zues selesai dibangun (1819) melaui perjanjian
Treaty of Sumatra (1871) ,
Belanda dapat menguasai wilayah
Aceh secara penuh.
4. Pengaruh Inggris
D i antaranya
:
v Adanya
istilah paket di Bengkulu
yang berarti katong
v Adanya istilah
kucing rabit di Bengkulu yang berarti kelinci
v Adanya
benteng Malbourought di kota Bengkulu, yang di Jogjakarta
menjadi Malioboro.
Sumber : Pak Eko Wastiadi.
Komentar
Posting Komentar