Review Jurnal Aromaterapi
Oleh Wisik Candra Padmasari
Penelitian
mengenai aromaterapi banyak dilakukan untuk berbagai keperluan diantaranya
untuk suatu esensi, barang dagang, maupun bidang kesehatan. Di bidang kesehatan
sendiri, khususnya kebidanan, aromaterapi ini juga mendapat perhatian khusus.
Pada kehamilan, seorang ibu memiliki banyak risiko. Semua ibu hamil berisiko. Hal ini juga diketahui bahwa stres selama kehamilan dapat
menyebabkan depresi dan peningkatan risiko kelahiran prematur dan BBLR. Hormon
stres yang ditularkan melalui plasenta, dapat menyebabkan efek neurologis pada
kedua janin dan neonates. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi stres yang
mungkin terjadi pada wanita hamil.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengobatan komplementer dan
alternatif (CAM) telah banyak digunakan untuk tujuan relaksasi dalam masyarakat
modern. Seiring dengan situasi ini, sejumlah besar wanita hamil menggunakan
CAM, termasuk aromaterapi.
Dari jurnal penelitian oleh Hongratanaworakit, T. dalam Physiological effects in aromatherapy,
diketahui bahwa aroma terapi memiliki efek fisiologis dan psikologis bagi
manusia. Efek psikologis mulai berlaku melalui indera penciuman atau sistem
penciuman, yang kemudian dapat menyebabkan efek fisiologis. Efek fisiologis ini
diketahui dirangsang memanfaatkan mekanisme fisiologis saraf manusia yaitu
saraf efektor-reseptor. Dari jurnal ini diketahui beberapa efek fisiologis dari
aroma terapi, diantaranya pada detak jantung, pada tekanan darah, pada electroencephalogram (EEG), pada Variasi
negatif kontingen (CNV) –yang merupakan potensi otak negatif lambat terjadi
antara stimulus peringatan (S1) dan stimulus penting (S2), pada mata tingkat
berkedip atau fungsi pupil.
Selanjutnya, pada jurnal Toshiko
Igarashi, yang
berjudul Physical and Psychologic Effects of Aromatherapy Inhalation on
Pregnant Women: A Randomized Controlled Trial, menunjukkan penelitian pada beberapa aroma yang dapat berguna
dalam mengurangi The Profile of Mood States (POMS) dan aktivitas saraf parasimpatik. Pengujian ini dilakukan menggunakan
metode random control. Peserta diuji
pada saat usia kandungan mereka 26 minggu. Kemudian pada pemeriksaan kehamilan
di minggu 28, peserta dikelompokkan dalam kelompok aromaterapi dan kelompok
kontrol.
Tujuan
keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menguji efek fisik dan psikologis
dari inhalasi aromaterapi pada wanita hamil. Minyak esensial yang mengandung
linalyl asetat dan linalool merupakan minyak esensial yang aman untuk digunakan dalam kehamilan. Beberapa sample
aromaterapi yang digunakan untuk pengujian ini diantaranya :
- Lavender (Lavandula angustifolia) (Rohto Pharmaceutical Co, Ltd, Lot No .: 8F1); linalyl asetat: 30,68%; linalool: 31,77%
- Petitgrain (Citrus aurantium (Fe)) (Pranarom Co, Lot No .: CAL4); linalyl asetat: 50,45%; linalool: 25,31%.
- Bergamot (Citrus aurantium L. ssp bergamia) (Sanoflore Co, Lot No .: 710229); linalyl asetat: 24,76%; linalool: 9,16%)
Komentar
Posting Komentar